Kamis, 10 April 2008

Catatan Kecil 94 Tahun Kotaku

Bumi arema telah genap berusia 94 tahun pada 1 april 2008, semakin tambah usia tentunya harus semakin nyaman hidup di bumi Arema. Namun yang terjadi banyak yang merasa tak nyaman hidup di Malang. Maklum, kalau dulu kita kalau dari luar kota Malang untuk tidur di Malang harus memakai selimut, karena udaranya cukup dingin, tapi saat ini tampaknya tak perlu lagi untuk berselimut, kecuali kita kalau takut digigit nyamuk.
Kota Malang semakin panas berbeda pada tahun 60 An kita masih merasakan dinginya kota Malang yang kerap disebut dengan Paris Of Java parisnya Jawa, karena saat itu lingkunganya terjaga, bahkan kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) masih sangat dilindungi, karena menjadi paru-paru kota yang sangat berarti. Namun, saat ini paru-paru kota itu sudah menjadi bangunan beton yang menjulang, tentunya mereka terdesak dengan aturan serta tangan-tangan besi yang bisa menggeser paru-paru kota menjadi sebuah Mall, perumahan mewah maupun Ruko-Ruko yang tersebar di kota Malang yang akan dikuatirkan akan bisa menggeser citra kota yang awalnya sebagai kota pendidikan dan Pariwisata berubah menjadi kota Ruko dan Mall.
Kita tidak bisa membayangkan bila kota Malang sudah tak ada pepohonan yang rindang, dan resapan yang terjaga. Maka, akan berdampak alam yang murka, kita akan menikmati banjir di tengah kota yang mustinya tidak perlu terjadi. Langganan Banjir di kawasan Jl. Ijen menjadi pandangan tersendiri bila musim hujan, Jl. Galunggung, Kawasan Sumbersari, Kawasan perumahan Sawojajar dan yang akan menyusul kawasan Bareng dimana didepanya sudah ada bangunan yang menjulang MOG dengan menggunakan tanah negara.
Kita tak berharap akibat tangan-tangan besi pemegang kebijakan akan merombak tatanan RTRW ( rancangan Tata Ruang Wilayah ) maupun RDTRK (rancangan Detail Tata Ruang Kota) maupun RTH ( Ruang Terbuka Hijau). dengan seenaknya dengan tujuan untuk kepentingan sekelompok Kapitalis yang telah membuat kehidupan di kota Malang tak nyaman lagi.
Kita masih ingat dengan Indrokilo yang berada dibelakang musium yang dulu sebagai tempat terbuka saat ini sudah berbah jadi rumah mewah, Kampus APP lambau sekarang proses jadi perumahan mewah juga, kampus APP di Jl. Veteran telah berubah jadi mall menjulang yang dikenal dengan Mathos, sedangkan sekarang menyusul lahan negara yang ada di stadion Gajahyanya akiba t dari tangan besi berubah menjadi MOG dengan luas lahan sekitar 30.000.000 meter persegi, kawasan itu biasanya dipergunakan Olahraga yang cukup nyaman jogging maupun angkat besi serta tenes, yang yang paling penting bisa jadi resapan kota, tapi saat berubah jadi beton menjulang. Tentunya sebagai rakyat Malang kita harus bisa berpikir panjang, kita sudah semakin terdesak untuk bersantai didaerah kita sendiri, karena lahan dikawasan strategis kota Malang itu sudah beralih fungsi.
Kalau rampal tidak tertolong maka nasibanya akan mengalami nasib serupa akan menjadi Ruko disepanjang Rampal dan sekitarnya, namun berkat adanya idialisme dari para tokoh dan sesepuh militer sehingga bisa dipergunakan lagi untuk aktifitas Olahraga yang merupakan milik dari militer. Sedangkan punya pemerintah kota lahan yang cukup luas tinggal Stadion itu saja sudah berubah selain itu juga masih ada space Alun-alun kota Malang dan alun-alun bundar depan balai Kota Malang. Mudah-mudahan para pemegang keputusan tahu diri, bahwa anak cucu warga arema masih membutuhkan dan ingin menikmatinya, sehingga tidak setiap ganti walikota mempunyai kemauan dan ego tinggi untuk merubah kota menjadi beton-beton yang menjulang. Kita tidak menginginkan banjir berada di kota Malang, selain itu juga hutan kota sudah tak punya tempat lagi, karena nantinya kita akan seksak napas berada di kota sendiri. Ego pembangunan Ruko harus sudah mulai dibatasi, karena kita tidak perlu mendapatkan muri bahwa kota Malang merupakan bangunan Rukonya terbanyak di Indonesia maupun di Asia, bila dampaknya sangat merugikan rakyat kecil. Ruang sepetak dua petak harganya cukup menjulang, yang berakibat macetnya perekonomian kota. Selamat Ultah kotaku semoga semakin maju dan jaya serta rakyatnya sejahterah. (****)